NUNUKAN, lingkaranberita.com – Sebanyak 88 guru honorer tingkat SD dan SMP dinyatakan lulus saat mengikuti seleksi kompetensi tahap 1 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru tahun 2021 dari 461 orang yang mengikuti tes tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Nunukan, H. Junaidi melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Ridwan mengatakan, untuk jenjang SD, yang mengikuti ujian sebanyak 293 orang; yang lulus 62 orang dan yang tidak lulus sebanyak 231 orang.
Dari 62 orang yang lulus, 60 orang ahli pratama guru kelas dan dua orang ahli pratama guru penjasorkes.
Berdasarkan hasil nilai ujian kompetensi meliputi teknis, manajerial, sosio dan wawancara, atas nama Marlina Binti Tajuddin asal SDN 004 Sebatik Tengah jabatan yang diambil guru kelas meraih nilai tertinggi dengan jumlah nilai 733.0.
Untuk jenjang SMP, yang mengikuti ujian sebanyak 168 orang; yang lulus 26 oramg dan yang tidak lulus sebanyak 142 orang.
“Untuk guru peraih nilai tertinggi jenjang SMP, atas nama Joko Santoso, SMPN 1 Sebatik Utara, jabatan yang diambil guru Penjasorkes dengan jumlah nilai 543.0,” jelas Ridwan, Jumat (15/10/2021).
Ridwan mengatakan, bagi yang dinyatakan lulus, saat ini hanya menunggu informasi untuk pendaftaran ulang karena yang lulus sudah mengisi formasi yang tersedia.
Mereka hanya menunggu kapan daftar ulang untuk menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), untuk diusulkan NIP ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Yang sudah lulus di tahap 1, agar kiranya mempersiapkan diri untuk kelengkapan pendaftaran lanjutan. Karena nanti akan diminta semua persyaratan administrasi,” ujarnya.
Kepada guru yang tidak lulus di tahap 1, Ridwan mengimbau agar mempersiapkan diri untuk mengikuti tahap 2.
Karena ujiannya sistem online dan menggunakan komputer, penguasaan teknologi harus ditingkatkan.
“Selain kita sudah menguasai bahan-bahan sebagai persiapan menjawab soal yang diberikan, pengetahuan menggunakan alat teknologi juga harus diperhatikan. Karena jangan sampai waktu yang diberikan itu habis di penggunaan komputer, sehingga itu menyebabkan mereka tidak bisa menjawab soal secara maksimal,” ujar Ridwan.
Untuk ujian tahap 2, kata dia, berdasarkan informasi, dilaksanakan tanggal 24 Oktober 2021. Peserta tidak perlu mendaftar ulang hanya mengklik formasi yang masih kosong. (*mgr2)